Jumat, 07 September 2007

Kenali Jenis Kanker Payudara

Kanker kini menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan Indonesia. Jumlah penderitanya pun makin meningkat. Berbagai hal menjadi penyebabnya, seperti gaya hidup yang tidak sehat, stres, alkohol, dan sebagainya.

Bagi wanita, kanker payudara yang paling ditakuti. Selain bisa menyebabkan hilangnya organ vital tersebut, kanker jenis ini juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius, dan bahkan bisa berujung ke kematian. Sayangnya, kebanyakan penderita baru memeriksakan kondisinya setelah stadium lanjut. Akibatnya upaya atau penanganan medis yang dilakukan sudah terlambat. Padahal, jika bisa dideteksi sedini mungkin, maka tindakan medis yang dilakukan bisa sangat membantu.

Pada dasarnya ada beberapa jenis kanker payudara. Mengenal jenisnya sedari awal, akan sangat menentukan pola pengobatannya. Pakar onkologi, Dr Sutjipto SpB Onk, mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kanker payudara. Ada jenis kanker payudara yang tumbuh yang lebih cepat dan ganas dibandingkan yang lain. Misalnya kanker payudara dengan HER2 (Human Epidermal growth factor Receptor type 2) positif.

''Perbedaan jenis kanker akan mempengaruhi pilihan pengobatan yang harus dijalani pasien. Sebab itu pasien harus mendapatkan pemeriksaan yang lengkap sebelum menjalani pengobatan,'' ujarnya dalam siaran pers terkait dengan kampanye Breast Friend.

Menurut Sutjipto, kanker payudara dengan HER2 positif memang merupakan salah satu jenis kanker yang tumbuh sangat cepat dan ganas. HER2 ER2 adalah protein yang bisa menyebabkan pertumbuhan kanker payudara menjadi lebih ganas.

''HER2 positif adalah sebutan yang diberikan bila kanker seseorang memiliki jumlah HER2 yang sangat besar,'' ujarnya menambahkan.

Diperkirakan, lanjut Sutjipto, satu dari empat atau lima pasien kanker payudara memiliki HER2 positif. Menjalani tes HER2 sebelum pengobatan sangat penting bagi pasien agar terapi yang diberikan tepat.

Sementara itu, Konsultan Bedah Payudara dari Inggris, Ian Laidlaw, dalam buku kampanye Breast Friend menjelaskan, jenis pengobatan bagi penderita kanker payudara tidak hanya tergantung jenis kankernya tapi juga pertimbangan lain. Misalnya ukuran kanker dan letaknya apakah telah menyebar ke jaringan di sekelilingnya atau organ tubuh lainnya.

Tahap pertama pengobatan kanker payudara adalah pengambilan sel-sel kanker tersebut melalui operasi. Pada umumnya, dokter melakukan operasi lumpektomi atau operasi pengambilan sebagian dari payudara pasien.

''Tetapi ada juga memerlukan proses mastektomi atau pengangkatan seluruh payudara penderita,'' jelasnya.

Dalam hal ini, katanya, sangat penting untuk mengetahui apakah terjadi penyebaran ke kelenjar getah bening. Dokter akan meneliti itu saat operasi. Dalam kasus tertentu, kemoterapi diperlukan untuk mengecilkan ukuran kanker yang ada dan memungkinkan dilakukannya operasi perbaikan payudara.

Setelah pembedahan, kebanyakan wanita menerima pengobatan tambahan untuk mengurangi peluang sel-sel kanker yang ada, kembali dan menyebar. Jenis terrapi ini umumnya adalah kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, dan terapi biologik. Namun yang terpenting adalah mendiskusikan jenis pengobatan yang tepat dan jenis kanker payudara yang diderita dengan dokter yang merawatnya. ''Ini akan menenangkan pikiran pasien dan membantunya melawan kanker payudara,'' katanya.

Republika, Selasa, 21 Nopember 2006



Bisa Tumor Jinak, Tetap Berbahaya



Payudara menjadi salah satu bagian tubuh yang sangat dibanggakan kaum wanita. Jika bagian tubuh ini terserang penyakit, rasa panik segera menyelimuti. Walaupun itu hanya dinyatakan benjolan atau tumor jinak.
Menurut Dr R Deden Sucahyana, SpB, Mkes, FIna CS, dokter spesialis Rumah Sakit Asia Medika Jambi, benjolan atau tumor yang ditemukan pada payudara tak semuanya ganas (kanker), akan tetapi dapat berupa tumor jinak atau akibat infeksi atau dapat juga karena kelainan pertumbuhan.

Dijelaskan Deden, tumor jinak payudara yang sering dijumpai itu, ada beberapa jenis. Yang pertama, kelainan Fibrokistik. Kelainan fibrokistik ini, jelas Deden, disebut juga mastitis kronik kistik, hiperplasia kistik, mastopatia kistik, displasia payudara, dan bayak nama lainnya.

Kelainan ini dapat dijumpai pada wanita usia 40 sampai dengan 50 tahun, tersering pada usia 40 tahunan. Kelompok penyakit ini sering mengganggu ketentraman penderita karena kecemasan akan keluhan nyerinya.

“Selain nyeri, sering disertai adanya benjolan pipih yang tidak jelas batasnya. Rasa nyeri semakin terasa terutama pada menjelang menstruasi,” paparnya.

Beberapa bentuk kelainan fibrokistik mengandung risiko untuk berkembang menjadi kanker payudara, tetapi umumnya tidak demikian. Bila ada keraguan, terutama bila pada benjolan tersebut teraba bagian yang kepadatannya berbeda, perlu dilakukan biopsy (operasi pengangkatan seluruh atau hanya sebagian benjolan). ”Nyeri yang hebat dan berulang atau penderita khawatir, dapat pula menjadi indikasi operasi untuk memastikan diagnosis,” jelasnya.

Tumor jinak payudara lain yang sering ditemukan, kata Deden, adalah fibroadenoma mammae (FAM). Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang terutama terdapat pada wanita muda usia 10-40 tahun, tersering usia 20-an.

Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol dan konsistensinya kenyal. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan ke
sana kemari. Biasanya tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh mulipel (dibanyak tempat).

“Pada masa pubertas bisa terdapat dalam ukuran besar. Pertumbuhan tumor ini bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan hormon estrogen meninggi,” bebernya. Ia juga menyebutkan, jika fibroadenoma harus dilakukan operasi pengangkatan tumor (ekstirpasi) karena tumor jinak ini akan terus membesar.

Tumor jinak ketiga yang sering ditemukan, kata Deden, tumor filoides atau sistosarkoma filoides. Tumor ini bisa didapat pada semua usia, tetapi umumnya pada usia sekitar 45 tahun. Tumor filoides merupakan tumor jinak yang bersifat infiltratif (menyusup) secara lokal dan mungkin ganas (10-15 persen).

Penangulangannya adalah eksisi luas atau membuang seluruh
massa tumor dan jaringan sehat di sekitarnya. Jika tumornya besar biasanya perlu dilakukan mastektomi simpel (pengangkatan jaringan payudara yang terkena). Bila tumor ternyata ganas harus dilakuan mastektomi radikal (pengangkatan jaringan payudara yang terkena dan kelenjar getah bening ketiak).

Tumor jinak yang keempat yakni, papiloma intraduktus. Tumor jinak ini berasal dari duktus laktiferus atau saluran kelenjar susu atau payudara, dan 75 persen tumbuh di bawah puting susu. Gejala khasnya adalah keluar sekret/cairan berdarah dari puting susu. Pada 30 persen kasus disertai benjolan kecil diameter 3 sampai 4 mili meter yang teraba di bawah puting susu.

Sekret berdarah yang keluar dari puting susu juga dapat merupakan salah satu tanda keganasan, oleh karena itu sangat disarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter bila menjumpai gejala ini.(usi)

Jambi Independent Online, 23-06-2006
http://www.jambi-independent.co.id

perkenalkan ....

Perkenalkan nama saya saat ini …Rini Y.Kandara. Saat ini ..? Berarti di saat lain ada nama lain? … iya ! Katanya kan … dunia ini panggung sandiwara … ceritanya mudah berubah, ada saat kita bahagia … ada saat duka, ada saat menjadi murid, ada saat menjadi guru, ada saat jadi pasien …dsb. Nah … pada saat ini, peran utama yg dimainkan adalah sebagai pasien. Dengan demikian, nama Rini Y Kandara ini punya arti khusus, yaitu Rini Yang Kena kanker payudara.

Kenapa musti ada nama lain untuk peran yang berbeda?
Karena … saya tidak mau terlalu terpengaruh dengan keberadaan kanker yang saat ini sedang ingin menyapa hidup saya. Kehidupan sehari-hari yang telah saya jalani dari lahir hingga kini (Agustus 2007) yang sangat indah dan penuh warna sebagai Rini yang lain … insyaAllah tetap akan berjalan normal … meski tetap menyesuaikan dengan kondisi pemeran utama saat ini sebagai Rini Y. Kandara. Maksudnya … kalau pas mampu, badan sehat dan tidak lesu, ya kegiatan sehari-hari jalan terus …. mengajar, nguji, asistensi, nganter jemput sekolah anak2, mengajak mereka jalan2, arisan, pengajian, senam pernafasan, senam aerobic ringan, ping-pong, badminton, dsb…., diharapkan bisa tetap berlangsung …. semampunya....